“Fakultas Anak Tiri” Ha? Emang ada?
FAKULTAS ANAK TIRI
Semua fakultas kan setara (katanya) dan sama sama dimiliki oleh suatu universitas atau institut, tapi emang ada ya fakultas kesayangan dan fakultas anak tiri? Telah menjadi rahasia umum penduduk kampus mengenai stigma adanya fakultas anak tiri dengan fakultas anak kesayangan. mari kita ‘kupas’ mengapa stigma itu dapat muncul. i’ll go first. Beberapa mahasiswa yang berkuliah merasakan diskriminasi hak, kebijakan, dan ketidaksetaraan fasilitas untuk menuntut ilmu dibandingkan dengan teman sebayanya yang berkuliah di fakultas lain. Fasilitas belajar dapat memicu timbulnya intensitas belajar
apa kata mahasiswa?
R1: “Dulu sih AC sempet nggak berfungsi ya, terus kursi rusak tapi pas udah masuk semester baru udah dibetulin karena kita sempat minta pembenahan. Kalau buat sekarang sih ketersediaan air, pihak dekanat sih bilangnya itu hak rektorat untuk pengaturan saluran air atau hibah sehingga tidak bisa semena mena melakukan penggantian sumur. ”
Fakultas Tiri: “Waduh panas, ac tidak bekerja (di mayoritas kelas), tembok jebol, plafon bocor (eh udah dibenerin si), kalau kelas pengen cepet selesai karena kepanasan”
Sudah Bukan Anak Tiri: “Dua semester kemaren ac tidak bekerja, eh pas ada penilaian fasilitas di mmp yang isinya protes ac langsung dibenerin”
Padi: “Fasilitas bagus, tembok tidak jebol, ac dingin, sangat layak dan mahasiswa nyaman”
Anak tiri? Anak kesayangan? Ada ga si? Menurutmu?